Maju Bersama Tanpa Kerjasama

by Admin • 24 Sep 2019 • 1598 views

Maju Bersama Tanpa Kerjasama

Bismillah. Sejak tanggal 23 September 2019 s.d 30 September 2019 SMP Raudlatul Jannah kembali menggelar agenda rutin yaitu Penilaian Tengah Semester. Penilaian Tengah semester ini diikuti oleh seluruh siswa mulai dari jenjang 7 hingga jenjang 9. Kegiatan tersebut adalah kali pertama bagi siswa siswi jenjang 7 untuk mengikuti rangkaian kegiatan evaluasi atau ulangan secara bersama sama di SMP Raudlatul Jannah.

Untuk hari ini diujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Al Islam. Tampak siswa siswi sangat serius dalam mengerjakan dan menjawab soal-soal yang disajikan oleh sekolah. Mereka mendapatkan soal-soal ujian lalu mengerjakan di dalam lembar jawaban komputer (LJK). Khusus untuk jenjang 9 PTS tahun ini mulai menggunakan CBT (Computer Based Test) . CBT PTS ini bertujuan untuk melatih para siswa kelas 9 agar terbiasa mengikuti CBT untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang akan mereka ikuti tahun depan. 

Selain mata pelajaran Sekolah para siswa juga harus mengikuti ujian praktek ibadah. Diantaranya adalah ibadah Sholat, Sujud Sahwi, Sujud Tilawah, Sujud Syukur. Tujuan dengan adanya ujian ibadah tersebut adalah tak lain tak bukan untuk memastikan bahwa ibadah yang diaplikasikan para siswa telah sesuai dengan yang diajarkan oleh junjungan kita Nabi Muhammad. 
Ujian memang sebuah keniscayaan dalam lembaga pendidikan khususnya sekolah.

Tujuannya tentu saja untuk mengukur sejauh mana daya serap siswa selama ini atau paruh semester gasal ini. Selain untuk mengukur kemampuan siswa juga yang lebih penting adalah menanamkan nilai nilai akhlak dan karakter berupa kejujuran dan daya juang. 

Tahun ini slogan yang diusung dalam pelaksanaan ujian adalah "Maju Bersama Tanpa Kerjasama". Slogan ini mencerminkan penanaman nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh sekolah kepada siswa. Sekolah menjunjung tinggi pelaksanaan ujian yang jujur sebagai aplikasi akhlak mulia. 

Dengan sikap dan akhlak yang mulia, maka peraihan prestasi dalam ujian nanti juga diharapkan maksimal. Dibutuhkan proses panjang untuk membangun karakter siswa dengan baik. Semangat menanamkan kejujuran sangatlah penting untuk semua aspek kegiatan. Mengingat kata jujur saat ini seolah menjadi barang langka.

Gerakan Nasional Jujur untuk ujian tahun ini seyogyanya bukan semata-mata jargon tanpa makna. Akan tetapi, semangatt yang memang harus benar-benar ada di saat ada ujian ataupun tidak ada. Ungkapan bahwa kejujuran adalah amanah dan kebohongan atau ketidakjujuran adalah khianat tampaknya harus dipegang sebagai komitmen bersama.

Semoga dengan PTS ini para siswa bukan hanya akan mendapatkan kesuksesan namun juga nilai nilai moral yang positif. Aamiin. (Lina)

Bagikan:
Loading